Lebih Dalam Dengan Aperture, Shutter Speed, dan ISO

Hai Kawan-kawan~
Disini saya akan menjelaskan lebih dalam tentang ISO, Shutter Speed, dan Aperture. Oke langsung saja...

ISO
Secara teknis dasar fotografi untuk pemula apabila keadan cahaya kurang intensitasnya maka yang perlu dilakukan adalah menaikkan ISO hingga hingga foto yang dihasilkan mencapai titik keseimbangan. Sebaliknya apabila intensitas cahaya cukup terang maka yang perlu dilakukan adalah menurunkan ISO ke titik yang lebih rendah. Ada efek pada saat anda menaikkan angka ISO yaitu foto akan terlihat banyak noise, sehingga banyak fotografer menyukai noise yang rendah.

Berikut adalah beberapa situasi umum yang memengaruhi cara Anda memilih ISO :
  • Jika subjek Anda bergerak dan Anda mencoba membekukan gerakan untuk diam, ISO yang lebih tinggi akan memungkinkan kecepatan rana yang lebih cepat.
  • Jika Anda menggunakan tripod untuk menstabilkan kamera Anda, Anda biasanya bisa lolos dengan kecepatan rana yang lebih lambat, yang pada gilirannya
  • Jika Anda memotret gambar yang tidak membutuhkan kedalaman bidang yang besar, Anda dapat meningkatkan aperture (sehingga memungkinkan lebih banyak cahaya ke lensa) dan menggunakan ISO yang lebih rendah. Perlu diingat bahwa lensa yang berbeda memiliki nilai aperture maksimum yang berbeda, namun, artinya tidak semua lensa dapat membiarkan jumlah cahaya yang sama.
  • Jika Anda memotret dengan cahaya buatan - yaitu, flash - Anda biasanya bisa lolos dengan pengaturan ISO yang lebih rendah
  • Jika Anda berencana untuk hanya menampilkan versi kecil dari suatu gambar, seperti di Instagram, Anda dapat lolos dengan ISO yang lebih tinggi.
  • Secara subyektif, karakteristik derau dari pengaturan ISO tinggi dapat meminjamkan tampilan vintage ke foto Anda, meskipun ini adalah efek yang sering lebih baik dibiarkan untuk proses pasca.


Aperture
Komponen selanjutnya yang akan dibahas adalah diafragma (Aperture). Aperture ini berguna untuk mengatur bukaan cahaya yang masuk mengenai sensor /film. Bila bukaan besar otomatis akan banyak cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil. Bukaan aperture besar ditandai dengan angka f/1.2, f/1.8 f/2.8 dst. (lihat sendiri di kamera anda ya) semakin kecil angkanya berarti semakin besar bukaan aperturenya begitu pula sebaliknya.








Aperture atau bukaan lensa saat tombol shutter ditekan. Bukaan diafragma lebar (f/2) sedang (f/8), dan sempit (f/22)

Lalu apa hubungannya dengan Depth of Field atau dalam bahasa Indonesia ruang tajam. Depth of field merupakan ukuran bidang fokus pada lensa kamera. Dengan bukaan aperture yang besar berarti mempersempit bidang fokus sebaliknya apabila bukaan aperture dipersempit maka bidang fokus akan melebar. Silahkan lihat ilustrasi dibawah.


Ilustrasi DoF Bukaan diafragma
Oke mari kita ambil sedikit kesimpulan ya, apabila anda ditempat yang intensitas cahayanya kurang menurut sensor kamera digital anda, maka yang perlu dilakukan adalah membuka bukaan aperture  agar foto tidak terlihat gelap. Dampaknya apa pada Dept of field? Tentunya bidang fokusnya akan menjadi sempit. Depth of field juga sangat berpengaruh pada ketajaman foto, banyak teknik fotografi yang mengandalkan dept of field agar menghasilkan foto yang benar-benar tajam.

Shutter Speed
Setelah sebelumnya dibahas tentang ISO, aperture, maka selanjut yang perlu dibahas adalah shutter speed yang merupakan durasi kamera membuka sensor untuk menyerap cahaya. Semakin lama durasi shutter speed terbuka maka semakin banyak cahaya yang masuk, sebaliknya semakin cepat durasi  shuter speed maka semakin sedikit cahaya yang masuk.
Apabila shuter speed tinggi ambil saja 1/300 maka dapat seolah-olah membekukan gerakan sedangkan bila shutter speed lambat (1/10) membuat sensor dapat menangkap gerakan lambat objek. Dampak dari shutter speed yg ditingkatkan adalah berarti semakin sedikit cahaya yang masuk dan umumnya bila foto akan terlihat lebih gelap sebaliknya semakin lama durasi shutter speed  cahaya yang masuk semakin banyak.
Salah satu teknik fotografi yang memanfaatkan shutter speed adalah long exposure. Long exposure sendiri bahkan dianggap aliran fotografi sendiri. Ada beberapa jenis foto yang memanfaatkan long exposure antara lain: night photography, light painting, water and long exposure, termasuk solargraphy.


Oke sekian dari saya.
Terima  Kasih~

Sumber : https://www.facebook.com/notes/christopher-anggono/teknik-dasar-fotografi-segitiga-exposure/787120274635482 , https://www.digitaltrends.com/photography/what-is-iso-camera-settings-explained , www.lensafotografi.com

Komentar